Seorang Remaja Diduga Korban Pengeroyokan Hingga Merenggang Nyawa Di Jembatan Baru JSSB Yang Baru Saja Diresmikan

Header Menu


Seorang Remaja Diduga Korban Pengeroyokan Hingga Merenggang Nyawa Di Jembatan Baru JSSB Yang Baru Saja Diresmikan

FAKTA INVESTIGASI
Kamis, 13 Maret 2025

 


SAMBAS -- dilansir dari media Jejaring Kalbar – Seorang remaja kelas XI jurusan Teknik Sepeda Motor (TSM) di SMK Negeri 1 Semparuk, Abu Rizal Bakri (19), warga RT 01 RW 01, Dusun Peluntan, Desa Sejiram, Kecamatan Tebas, Kabupaten Sambas, meninggal dunia setelah menjadi korban pengeroyokan di Jembatan Sungai Sambas Besar.


Peristiwa tragis ini terjadi pada Selasa, 12 Maret 2025, sekitar pukul 01.00 WIB. Saat itu, korban bersama teman-temannya sedang nongkrong di jembatan. Tiba-tiba, terjadi cekcok antara dua kelompok pemuda—kelompok korban dan kelompok tak dikenal dari seberang.


Ketegangan berujung pada perkelahian yang menyebabkan korban dikeroyok hingga babak belur. Setelah itu, ia ditemukan hanyut di Sungai Sambas Besar. Teman-temannya segera meminta bantuan dari tugboat yang kebetulan berada di dekat lokasi untuk menolongnya. Korban yang ditemukan dalam keadaan pingsan langsung dilarikan ke Puskesmas Tebas.


Asbi (41), abang kandung korban, mengungkapkan kronologi kejadian berdasarkan keterangan korban dan teman-teman adiknya. Menurutnya, saat perkelahian pecah di tengah jembatan, korban berusaha menyelamatkan diri dengan berlari ke arah Kecamatan Tekarang, sementara teman-temannya melarikan diri ke arah Tebas.


"Karena dia lari ke arah Tekarang, dia akhirnya dikeroyok oleh kelompok lawan. Adik saya sempat bilang, dia bukan melompat ke sungai, tapi dibuang atau didorong ke sungai," ungkap Asbi saat ditemui Jejaring Kalbar di rumah duka, Dusun Peluntan, Desa Sejiram.


Asbi menuturkan bahwa sepulang dari Puskesmas Tebas pada pagi harinya, kondisi adiknya sangat lemah dengan luka memar di sekujur tubuh, terutama di bagian bokong dan tangan kiri. Hingga akhirnya, korban mengembuskan napas terakhir pada Rabu, 12 Maret 2025, pukul 07.00 WIB, setelah sempat muntah darah.


"Saya lihat sendiri tubuhnya penuh memar, paling parah di bagian bokong dan tangan kirinya. Itu terlihat jelas. Lalu dia sering muntah-muntah, terakhir bahkan muntah darah. Jadi saya berpikir, mungkinkah adik saya benar-benar melompat sendiri dari atas jembatan?" katanya.


Meskipun Asbi dan keluarga menyerahkan sepenuhnya kasus ini kepada pihak kepolisian, ia menyayangkan tidak adanya CCTV aktif di Jembatan Sungai Sambas Besar, yang seharusnya bisa menjadi bukti kuat untuk mengungkap kejadian ini.


"Karena masalah ini sudah sejauh ini, kami harap pihak kepolisian menanganinya dengan sebaik-baiknya. Kami serahkan semuanya kepada mereka. Cuma satu hal, kami tidak ingin jenazah adik kami yang sudah dimakamkan hari ini dibongkar lagi. Biarlah kepolisian mencari bukti lain, dan kami semua siap memberikan keterangan," tegasnya.


Hari ini, jenazah Abu Rizal Bakri telah dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Dusun Asam Palam, RT 08, Desa Sejiram, Kecamatan Tebas. Sebelumnya, jenazah lebih dulu disalatkan di Masjid Al Ihsan, RT 04 Dusun Peluntan. Puluhan orang turut hadir untuk mensalatkan dan mengantarkan korban ke tempat peristirahatan terakhirnya. *** Stop Kekerasan. 


 Hasbi