Sambas -- kamis 20 maret 2025 ,Samsul Hidayat ; menjelaskan"adab lebih tinggi daripada ilmu" memiliki makna yang mendalam dalam konteks kehidupan beragama dan bermasyarakat. Berikut adalah beberapa penjelasan tentang pernyataan tersebut:
Adab dalam Islam merujuk pada etika, moral, dan tata krama yang baik dalam berinteraksi dengan Allah, diri sendiri, dan orang lain. Adab mencakup aspek-aspek seperti kesabaran, kejujuran, kerendahan hati, dan kasih sayang.
Ilmu dalam Islam merujuk pada pengetahuan dan pemahaman tentang agama, alam, dan kehidupan. Ilmu mencakup aspek-aspek seperti pengetahuan tentang Al-Qur'an, Hadits, fiqih, dan lain-lain.
Adab lebih tinggi daripada ilmu karena adab mencakup aspek-aspek moral dan etika yang lebih luas dan mendalam daripada ilmu. Ilmu hanya memberikan pengetahuan, tetapi adab memberikan pengetahuan dan juga kemampuan untuk menerapkan pengetahuan tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
Sebagai contoh:
Seorang ulama yang memiliki ilmu yang luas tentang agama, tetapi tidak memiliki adab yang baik dalam berinteraksi dengan orang lain, maka ilmunya tidak akan bermanfaat bagi dirinya dan orang lain. Sebaliknya, seorang yang memiliki adab yang baik dalam berinteraksi dengan orang lain, maka dia akan memiliki kemampuan untuk menerapkan ilmunya dalam kehidupan sehari-hari dan menjadi lebih bermanfaat bagi dirinya dan orang lain.
Dalam Islam, adab lebih tinggi daripada ilmu karena adab mencakup aspek-aspek moral dan etika yang lebih luas dan mendalam daripada ilmu. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memperhatikan adab dalam kehidupan sehari-hari dan tidak hanya fokus pada ilmu semata. Adapun Adab lebih tinggi daripada ilmu yang menyebutkan Tokoh Islam Iman Al- Ghazali.Imam Ibn Qayyim Al'Jawziyyah.Syekh Abdul Qadir Jilani. Imam An- Nawawi. Kesimpulan Peryataan " Adab letih tinggi daripada ilmu " telah disebutkan oleh beberapa ulama dan tokoh Islam terkenal, tutupnya.
Hasbi.