Bimtek Aplikasi eHDW bagi Kader Pembangunan Manusia (KPM), Pekon Banjar Agung

Header Menu


Bimtek Aplikasi eHDW bagi Kader Pembangunan Manusia (KPM), Pekon Banjar Agung

FAKTA INVESTIGASI
Rabu, 06 November 2024

 


Tanggamus -- Bertempat di Kantor Pekon Banjar Agung, Kecamatan Gunung Alip, Kabupaten Tanggamus pada Senin, 28 Oktober 2024, diadakan pelatihan terkait aplikasi e-Human Development Worker (eHDW) yang diikuti oleh berbagai unsur penting dalam pembangunan desa, termasuk Camat Gunung Alip, Kepala Pekon, Perangkat Pekon, Operator Desa, Bidan Desa, Kader Balita, Pendamping Desa, dan Kader Pembangunan Manusia (KPM). 


Pelatihan ini diselenggarakan dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan KPM dalam menggunakan aplikasi,(eHDW) yang berfungsi untuk mempermudah dan memperlancar pencatatan serta pelaporan data terkait pemantauan program pembangunan manusia, khususnya dalam penanganan stunting di Pekon Banjar Agung.


Dalam sambutannya, khupron Kepala Pekon Banjar Agung  menekankan pentingnya pemanfaatan teknologi dalam meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelaksanaan program-program pembangunan di tingkat desa. Kepala Pekon berharap agar seluruh peserta pelatihan dapat memanfaatkan aplikasi, (eHDW) secara maksimal untuk mendukung pencatatan data yang lebih akurat dan terintegrasi.


 “Penggunaan teknologi seperti aplikasi ini diharapkan dapat memberikan kemudahan bagi KPM dalam mengelola data dan membantu mengoptimalkan intervensi pembangunan manusia di Pekon ini,” ujarnya.


Kegiatan ini resmi dibuka oleh Camat Gunung Alip, Bapak Firdaus,S.Pd, yang juga memberikan motivasi kepada seluruh peserta untuk mengikuti pelatihan dengan sungguh-sungguh.


 “Pelatihan ini penting agar semua pihak yang terlibat dalam penanganan masalah stunting dapat bekerja secara terkoordinasi dan dengan data yang valid. Saya harap para peserta bisa menyusun data dengan baik, karena data yang akurat adalah kunci suksesnya program ini.


Camat Gunung Alip juga mengingatkan agar setelah pelatihan ini, semua peserta dapat menerapkan ilmu yang didapat untuk menyusun laporan secara lebih efektif dan efisien. Ia berharap setiap kader dapat menjadi garda terdepan dalam memantau kondisi balita dan ibu hamil di desa untuk meminimalisir risiko stunting.ungkapnya.


Pelatihan dilanjutkan dengan sesi teknis mengenai penggunaan aplikasi eHDW yang disampaikan oleh narasumber Bapak Yupiter dan ibu Aryanti, Mereka menjelaskan langkah demi langkah bagaimana cara entry data dengan tepat melalui aplikasi tersebut.


"Aplikasi eHDW dirancang untuk memudahkan kader dalam melakukan pencatatan dan pelaporan pemantauan kesehatan, termasuk pencatatan data mengenai stunting, gizi buruk, dan kesehatan ibu dan anak. Salah satu tujuan utama dari aplikasi ini adalah untuk memastikan bahwa data yang terkumpul lebih terstruktur dan mudah diakses untuk keperluan analisis dan laporan.jelasnya.


Salah satu poin penting yang disampaikan adalah agar para kader kesehatan selalu memasukkan data yang sesuai dengan kenyataan atau data riil yang terjadi di lapangan setiap bulan. Data yang akurat sangat diperlukan untuk memonitor perkembangan program dan mengambil langkah-langkah intervensi yang tepat, terutama dalam upaya penurunan angka stunting.


Pelatihan ini diakhiri dengan harapan besar dari semua pihak yang terlibat agar teknologi dan data dapat meningkatkan kinerja Kader KPM dalam menjalankan tugasnya. Kepala Pekon Banjar Agung, Bapak Khupron, menyatakan bahwa langkah-langkah ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk mewujudkan masyarakat yang lebih sehat dan produktif.


"Dengan pelatihan ini, diharapkan Kader KPM dapat lebih mudah dalam mengelola dan melaporkan data terkait kesehatan masyarakat, serta berkontribusi lebih maksimal dalam penanggulangan stunting yang menjadi salah satu prioritas pembangunan nasional.


Pelatihan aplikasi eHDW bagi Kader Pembangunan  manusia di Pekon Banjar Agung menjadi momen penting untuk meningkatkan kapasitas kader dalam memantau dan melaporkan data kesehatan, khususnya yang berkaitan dengan masalah stunting. Dengan adanya aplikasi ini, diharapkan pengelolaan data di tingkat desa menjadi lebih akurat, transparan, dan dapat mendukung perencanaan program pembangunan yang lebih efektif di masa depan.Tegasnya


(YUSRIL MAHENDRA)